- Satgaswil Densus 88 Babel gandeng UBB gelar Kuliah Umum Cegah Intoleransi-Radikalisme-Terorisme
- Membanggakan, Kepsek dan 2 Guru SDN 10 Mentok Resmi Sandang Gelar Magister Pendidikan
- Media Infokom-Tangsel Kukuhkan Struktur Baru
- Kemacetan Di Stasiun Ciyatam Depok
- Satpol PP Kota Depok Menertibkan 180 Bangunan Liar dan Lapak Pedagang Kaki Lima
- Waspada Sabotase di Negeri Serumpun Sebalai : Kelangkaan BBM di Pangkalpinang & Sungailiat Harus Diu
- Wabup Intan Resmikan Koperasi Desa Merah Putih Sangiang, Dorong Ekonomi Warga Sepatan Timur
- Antusiasme Tes Kemampuan Akademik (TKA) Tidak Sama dengan Ujian Nasional, Ini Faktor Penyebabnya
- Cara Cek Pengumuman PPG Guru Tertentu 2025 Tahap 2 dengan Mudah dan Cepat
- Ditjen GTKPG Serukan Gerakan Serentak: Ini 3 Amanat Penting untuk Sekolah di Bulan Guru Nasional 202
Wabah Rubella Merebak di Tangsel, Puluhan Anak Terdeteksi Positif

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat sebanyak 66 anak terindikasi positif campak rubella. Data tersebut diambil selama periode Januari hingga 31 Oktober 2025.
“538 kasus suspek Campak Rubela dengan 66 kasus positif campak dan 9 kasus positif rubella,” beber Kepala Dinkes Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar, Senin (3/11/2025). Campak rubella, kata Alin, yang menyerang anak-anak itu disebabkan karena imunisasi yang tidak lengkap.
“Mayoritas kasus terjadi pada anak usia 1 sampai 4 tahun dengan status imunisasi tidak lengkap atau belum mendapatkan imunisasi sama sekali,” ungkapnya.
Baca Lainnya :
Lebih lanjur, Ia mengatakan, campak rubella merupakan penyakit yang mudah menular. Penyakit itu berasal dari virus RNA dari genus Morbillivirus. Penyakit itu dapat menyerang hampir 100 persen anak yang belum memiliki kekebalan, karena manusia adalah satu-satunya reservoir alami virus campak
Gejala anak terjangkit campak di antaranya mulai dari demam tinggi hingga lebih dari tiga hari yang disertai batuk, pilek, mata merah atau berair. Selain itu muncul kemerahan yang dimulai dari belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh.
“Penularan bisa terjadi dengan cepat di lingkungan yang tidak terlindungi oleh imunisasi,” tutup Alin.





